hukum bacaan surat asy syura ayat 38

Suratas syura ayat 38 menyatakan: Dan kenikmatan abadi itu disiapkan juga bagi orang-orang yang benar-benar memenuhi seruan Tuhan mereka melaksanakan shalat secara bersinambung dan sempurna, Carilah hukum bacaan berikut di dalam Surat ar-Rahman ayat 41-78. 1. Bighunnah = 2 1. Bilaghunnah = 2 19hlab = 1 Ikhfa' = 3 2. Idzhar Syafawi = 3 IkhF Hukumbacaan pada surah Asy syuura ayat 38 adalah alif lam syamsyiah, mad asli, ra tafhum, idzhar syafawi, mad layyin, qalqalah sughra, ikhfa dan mad 'aridlisukun. jadi pada ayat tersebut terdapat 8 hukum bacaan yang berbeda Ibrahim QS. Ibrahim Ayat 38. رَبَّنَآ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِيْ وَمَا نُعْلِنُۗ وَمَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ. 38. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami 3 QS. Asy-Syura [42] : 38 "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". Dan(bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Starstruck Rencontre Avec Une Star Streaming Vf Gratuit. – Berikut ini hukum tajwid bacaan surah Asy Syura ayat 38 lengkap dengan penjelasannya. Kali penjelasan tajwid adalah surah Asy Syura ayat 38 yang artinya para penyair, untuk lebih jelas adalah bermusyawarah dalam arti bahasa Arab. Di Ayat 38 surah ini menganjurkan agar seluruh kaum muslim dan mukmin untuk melakukan musyawarah dalam setiap urusan dan masalah. Namun, sebelum itu kita lihat dulu surah Asy Syura ayat 38 dan artinya. surah Asy Syura ayat 38 dan artinya. وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ Artinya “Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” Berikut ini Hukum Bacaan Tajwid Surah Asy Syura ayat 38. الَّ Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham masuk ke huruf lam. ذِي Mad asli atau mad thabi'i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Asy-Syura 38 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۚ الشورى ٣٨ wa-alladhīnaوَٱلَّذِينَAnd those whodan orang-orang yangis'tajābūٱسْتَجَابُوا۟respondmereka memperkenankanlirabbihimلِرَبِّهِمْto their Lordkepada Tuhan merekawa-aqāmūوَأَقَامُوا۟and establishdan mereka mendirikanl-ṣalataٱلصَّلَوٰةَprayersholatwa-amruhumوَأَمْرُهُمْand their affairsdan urusan merekashūrāشُورَىٰare conducted by consultationmusyawarahbaynahumبَيْنَهُمْamong themdiantara merekawamimmāوَمِمَّاand from whatdan sebagian aparazaqnāhumرَزَقْنَٰهُمْWe have provided themKami beri rezeki merekayunfiqūnaيُنفِقُونَthey spendmereka menafkahkan Transliterasi Latin Wallażīnastajābụ lirabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa amruhum syụrā bainahum wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn QS. 4238 Arti / Terjemahan Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. QS. Asy-Syura ayat 38 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Ayat yang lalu menjelaskan kenikmatan ukhrawi yang diperoleh oleh orang-orang yang menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar. Ayat ini juga menerangkan bahwa kenikmatan ukhrawi yang lebih baik dan lebih kekal itu juga akan diperoleh oleh orang-orang yang menerima seruan Tuhan mereka. Dan kenikmatan ukhrawi itu akan di anugerahkan pula kepada orang-orang yang menerima dan mematuhi seruan Tuhan melalui para rasul dan wahyu-wahyu yang di sampaikan kepada mereka dan orang-orang yang melaksanakan salat, sebagai salah satu kewajiban yang diwajibkan kepada mereka, sedang urusan mereka yang berkaitan dengan persoalan dunia dan kemaslahatan kehidupan mereka, diputuskan dengan musyawarah antara mereka. Dan yang juga menerima kenikmatan ukhrawi itu adalah mereka yang menginfakkan di jalan Allah dengan tulus dan ikhlas sebagian dari rezeki mereka, baik dalam bentuk harta maupun lainnya yang Kami berikan kepada Lengkap KemenagKementrian Agama RI Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah kepada agama-Nya seperti mengesakan dan menyucikan Zat-Nya dari penyembahan selain Dia, mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting, kesemuanya akan mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat . Dalam ayat yang serupa, Allah berfirmanDan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Ali 'Imran/3 159Demikian pula menginfakkan rezeki di jalan Allah, membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat bagi pribadi, masyarakat, nusa, dan bangsa. Mereka juga akan mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat. Dalam ayat lain Allah berfirmanWahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. al-Baqarah/2 254Dan firman-NyaWahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. al-Baqarah/2 267Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Rabbnya yang mematuhi apa yang diserukan Rabbnya yaitu, mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya dan mendirikan salat memeliharanya sedangkan urusan mereka yang berkenaan dengan diri mereka mereka putuskan di antara mereka dengan musyawarah memutuskannya secara musyawarah dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya dan sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka atau sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka mereka menafkahkannya untuk jalan ketaatan kepada Allah. Dan orang-orang yang telah disebutkan tadi merupakan suatu golongan kemudian golongan yang lainnya ialah; Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Firman Allah Swt.Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya. Asy-Syura 38Yakni mereka mengikuti rasul-rasul Allah dan taat kepada perintah-perintah-Nya serta menjauhi mendirikan salat. Asy-Syura 38 Salat adalah ibadah yang paling besar. sedangkan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka. Asy-Syura 38Artinya, mereka tidak pernah memutuskan sesuatu urusan melainkan terlebih dahulu mereka musyawarahkannya di antara sesamanya agar masing-masing dari mereka mengemukakan pendapatnya. Seperti dalam menghadapi urusan perang dan lain sebagainya yang penting, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nyadan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Ali Imran 159 hingga akhir itulah Rasulullah Saw. selalu bermusyawarah dengan para sahabat saat menghadapi peperangan dan urusan penting lainnya, sehingga dengan demikian hati mereka merasa senang dan lega. Hal yang sama telah dilakukan oleh Khalifah Umar ibnul Khattab saat menjelang ajalnya karena tertusuk, ia menjadikan urusan kekhalifahan sesudahnya agar dimusyawarahkan di antara sesama mereka untuk memilih salah seorang dari enam orang berikut, yaitu Usman, Ali, Talhah, Az-Zubair, Sa'd, dan Abdur Rahman ibnu Auf; semoga Allah melimpahkan rida-Nya kepada mereka. Maka akhirnya pendapat semua sahabat sepakat menunjuk sahabat Usman ibnu Affan sebagai khalifah sesudah Umar mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Asy-Syura 38Yang demikian itu terealisasi dengan berbuat kebaikan kepada makhluk Allah yang paling dekat dengan mereka dari kalangan keluarga mereka, lalu berikutnya adalah orang-orang yang dekat dengan Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Juga bagi orang-orang yang memenuhi seruan Sang Pencipta dan Pemelihara mereka, selalu mengerjakan salat, selalu menyelesaikan urusan mereka dengan jalan musyawarah demi tegaknya keadilan di tengah masyarakat dan menghindari otoritas pribadi atau kelompok, dan membelanjakan sebagian harta yang dikaruniakan oleh Allah di jalan kebaikan. وَٱلَّذِينَ ٱسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ Arab-Latin Wallażīnastajābụ lirabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa amruhum syụrā bainahum wa mimmā razaqnāhum yunfiqụnArtinya Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Asy-Syura 37 ✵ Asy-Syura 39 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Berkaitan Surat Asy-Syura Ayat 38 Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penafsiran dari para mufassir mengenai isi surat Asy-Syura ayat 38, misalnya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan orang-orang yang menjawab seruan tuhan mereka saat Dia mengajak mereka kepada tauhid dan ketaatan, mereka mendirikan shalat-shalat wajib dengan batasan-batasan pada waktu-waktunya, dan bila mereka hendak melakukan sesuatu mereka bermusyawarah terlebih dahulu tentangnya, dan mereka menyedekahkan sebagian harta yang Kami berikan kepada mereka di jalan Allah, mereka menunaikan hak-hak yang harus ditunaikan kepada yang berhak berupa zakat, nafkah dan bentuk-bentuk infak yang lain.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram38. Dan orang-orang yang menjawab seruan Rabb mereka, dengan cara melakukan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, mengerjakan salat dalam bentuk yang paling sempurna, orang-orang yang selalu bermusyawarah di antara mereka dalam urusan yang penting dan orang-orang yang menafkahkan sebagian apa yang Kami rezekikan kepada mereka dengan maksud mengharap wajah Allah.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah38. وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمْ Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya Yakni mematuhi apa yang diperintahkan kepada mereka dan mentaati para rasul. وَأَقَامُوا۟ الصَّلَوٰةَdan mendirikan shalat Mendirikannya pada waktunya sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Allah mengkhususkan penyebutan shalat karena ia adalah ibadah yang paling tinggi derajatnya, yang merupakan penyambung antara hamba dengan Tuhannya. وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْsedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka Mereka merundingkan urusan mereka tanpa terburu-buru, dan tidak mementingkan pandapat masing-masing dalam setiap masalah yang mendatangi mereka, yakni masalah yang menyangkut masyarakat luas seperti, pengangkatan khalifah, pengaturan negara, pengangkatan pemimpin wilayah, dan hukum-hukum peradilan. Demikian pula pada urusan pribadi mereka saling berunding. وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنفِقُونَdan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka Mereka menginfakkan harta mereka di jalan-jalan kebaikan dan menyedekahkannya pada orang-orang yang membutuhkan dan di jalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah38. Dan bagi orang-orang yang menerima anjuran Tuhan untuk mereka berupa bertauhid, ibadah, dan menaati rasul. Mereka melaksanakan shalat hanya dengan sempurna dan mengkhususkannya untuk berdzikir, karena shalat adalah ibadah paling tinggi. Mereka bermusyawarah dalam urusan-urusan yang umum dan yang khusus tanpa mementingkan dan memaksakan pendapat individu, seperti urusan kepemimpinan, wilayah, masalah hukum, dan perkara-perkara yang khusus. Mereka menafkahkan rejeki yang diberikan oleh Allah dalam jalan yang baik. Maknanya adalah bahwa musyawarah adalah sesuatu yang sudah lazim dalam menyelesaikan masalah mereka. Ayat ini diturunkan untuk kaum Anshar yang diajak rasulallah SAW untuk beriman, kemudian mereka menerimanya dan mendirikan shalat📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDan orang-orang yang menerima seruan Tuhan dan mendirikan shalat, dan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H38 “dan orang-orang yang menerima seruan RRabbnya, ” maksudnya, mereka tunduk untuk menaatiNYa, memenuhi seruanNYa dan tujuan mereka pun adalah keridaanNYa dan tujuan akhir mereka adalah meraih kedekatan denganNYa. termasuk memenuhi seruan Allah adalah menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Maka dari itu Allah menyambung keduanya dengan yang sebelumnya sebagai athful am alal khash pengikutan pada yang umum kepada yang khusus yang menunjukan kemuliaan dan keutamaan yang khusus itu, seraya berfirman ”dan mendirikan shalat, ” yang lahir dan yang batinnya, yang fardhu dan yang sunnahnya, ” dan mereka menginfakan sebagain dari izki yang kami berikan kepada mereka, ” infak yang wajib seperti zakat, infak terhadap kerabat dekat dan yang semisal mereka, dan infak yang Sunnah seperti bersedekah kepada masyarakat awam. ”sedang urusan mereka, ” yang bersikap religi dan yang besifat duniawi” adalah musyawarah antara mereka, ”maksudnya, tidak seorangpun dai mereka yang bersikap otoriter dengan pendapatnya dalam suatu urusan bersama diantara mereka. Ini tidak akan terjadi kecuali merupakan bagian dari kebesamaan, kekompakan, kecintaan, dan saling sayang menyayangi diantara mereka, dan meupakan kesempurnaan kematangan pikiran mereka adalah bahwa apabila mereka hendak melakukan suatu perkara yang memerlukan pengarahan pikian dan pendapat, maka mereka berkumpul, bemusyarah, serta melakukan pembahasan tentangnya, hingga jika kemaslahatan sudah terbukti, maka mereka segera nmengambilnya. ini seperti pendapat ide dalam peperangan dan jihad, penugasan para petugas untuk menduduki suatu jabatan kekuasaan atau hakim atau yang semisal dengannya. juga seperti pembahasan tentang masalah-masalah agama secara umum, sebab semua itu termasuk permasalahan bersama. melakukan pembahasan bersama. melakukan pembahasn terhadapnya adalah untuk menjelaskan yang tepat dari yang dicintai Allah. Itu semua masuk dalam ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Asy-Syura ayat 38 Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Rabbnya yang mematuhi apa yang diserukan Rabbnya yaitu, mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya dan mendirikan salat memeliharanya sedangkan urusan mereka yang berkenaan dengan diri mereka mereka putuskan di antara mereka dengan musyawarah memutuskannya secara musyawarah dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya dan sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka atau sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka mereka menafkahkannya untuk jalan ketaatan kepada Allah. Dan orang-orang yang telah disebutkan tadi merupakan suatu golongan kemudian golongan yang lainnya ialah;📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, tunduk menaati-Nya dan menyambut seruan-Nya seperti tauhid dan beribadah kepada-Nya, sehingga niat mereka adalah mencari keridhaan-Nya dan tujuan mereka adalah dekat dengan-Nya. Termasuk memenuhi seruan Allah adalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat Yang fardhu maupun yang sunat. Baik yang terkait dengan agama maupun dunia. Mereka tidak bertindak sendiri dan tergesa-gesa dalam masalah yang terkait orang banyak. Oleh karena itu, apabila mereka ingin melakukan suatu perkara yang butuh pemikiran dan ide, maka mereka berkumpul dan mengkaji bersama-sama, sehingga ketika sudah jelas maslahatnya, maka mereka segera melakukannya. Misalnya adalah dalam masalah perang dan jihad, mengangkat pegawai pemerintahan atau yang menjadi hakim, demikian pula membahas masalah-masalah agama secara umum, karena ia termasuk masalah yang terkait antara sesama, dan membahasnya agar jelas yang benar yang dicintai Allah. Seperti nafkah yang wajib, misalnya zakat, menafkahi anak-istri dan kerabat, dsb. Sedangkan nafkah yang sunat seperti bersedekah kepada semua manusia.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 38Ayat yang lalu menjelaskan kenikmatan ukhrawi yang diperoleh oleh orang-orang yang menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar. Ayat ini juga menerangkan bahwa kenikmatan ukhrawi yang lebih baik dan lebih kekal itu juga akan diperoleh oleh orang-orang yang menerima seruan tuhan mereka. Dan kenikmatan ukhrawi itu akan di anugerahkan pula kepada orang-orang yang menerima dan mematuhi seruan tuhan melalui para rasul dan wahyu-wahyu yang di sampaikan kepada mereka dan orang-orang yang melaksanakan salat, sebagai salah satu kewajiban yang diwajibkan kepada mereka, sedang urusan mereka yang berkaitan dengan persoalan dunia dan kemaslahatan kehidupan mereka, diputuskan dengan musyawarah antara mereka. Dan yang juga menerima kenikmatan ukhrawi itu adalah mereka yang menginfakkan di jalan Allah dengan tulus dan ikhlas sebagian dari rezeki mereka, baik dalam bentuk harta maupun lainnya yang kami berikan kepada mereka. 39. Ayat-ayat yang lalu menjelaskan beberapa golongan yang akan mendapatkan kenikmatan ukhrawi dari Allah. Di dalam ayat ini, Allah memerintahkan untuk membela diri kepada orang-orang yang di zalimi. Dan orang-orang yang apabila mereka di perlakukan dengan zalim, yaitu tindakan yang melampaui batas oleh orang lain, mereka sendiri dengan segala kekuatan dan kemampuannya membela diri sesuai dengan kondisi yang mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah aneka ragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Asy-Syura ayat 38 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Paling Banyak Dibaca Tersedia berbagai materi yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat Al-Ikhlas, Do’a Sholat Dhuha, Yasin, Al-Kahfi, Al-Waqi’ah, Ar-Rahman. Ada juga Ayat Kursi, Asmaul Husna, Shad 54, Al-Kautsar, Al-Mulk, Al-Baqarah. Al-IkhlasDo’a Sholat DhuhaYasinAl-KahfiAl-Waqi’ahAr-RahmanAyat KursiAsmaul HusnaShad 54Al-KautsarAl-MulkAl-Baqarah Pencarian surat arrahman, ayat 5, surat asy syams latin, qs al luqman ayat 13-14, surat al kahfi latin dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah وَالَّذِيۡنَ اسۡتَجَابُوا لِرَبِّهِمۡ وَاَقَامُوۡا الصَّلٰوةَۖ وَاَمۡرُهُمۡ شُوۡرٰى بَيۡنَهُمۡۖ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ‌ۚ Wallaziinas tajaabuu li Rabbhim wa aqoomus Salaata wa amruhum shuuraa bainahum wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhan dan melaksanakan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka, Juz ke-25 Tafsir Ayat yang lalu menjelaskan kenikmatan ukhrawi yang diperoleh oleh orang-orang yang menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar. Ayat ini juga menerangkan bahwa kenikmatan ukhrawi yang lebih baik dan lebih kekal itu juga akan diperoleh oleh orang-orang yang menerima seruan Tuhan mereka. Dan kenikmatan ukhrawi itu akan di anugerahkan pula kepada orang-orang yang menerima dan mematuhi seruan Tuhan melalui para rasul dan wahyu-wahyu yang di sampaikan kepada mereka dan orang-orang yang melaksanakan salat, sebagai salah satu kewajiban yang diwajibkan kepada mereka, sedang urusan mereka yang berkaitan dengan persoalan dunia dan kemaslahatan kehidupan mereka, diputuskan dengan musyawarah antara mereka. Dan yang juga menerima kenikmatan ukhrawi itu adalah mereka yang menginfakkan di jalan Allah dengan tulus dan ikhlas sebagian dari rezeki mereka, baik dalam bentuk harta maupun lainnya yang Kami berikan kepada mereka. Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah kepada agama-Nya seperti mengesakan dan menyucikan Zat-Nya dari penyembahan selain Dia, mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting, kesemuanya akan mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat . Dalam ayat yang serupa, Allah berfirman Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Ali 'Imran/3 159 Demikian pula menginfakkan rezeki di jalan Allah, membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat bagi pribadi, masyarakat, nusa, dan bangsa. Mereka juga akan mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat. Dalam ayat lain Allah berfirman Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. al-Baqarah/2 254 Dan firman-Nya Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. al-Baqarah/2 267 sumber Keterangan mengenai QS. Asy-SyuraSurat Asy Syuura terdiri atas 53 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Fushshilat. Dinamai dengan Asy Syuura musyawarat diambil dari perkataan Syuura yang terdapat pada ayat 38 surat ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam ialah musyawarat. Dinamai juga Haa Miim 'Ain Siin Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah itu. Assalamualaikum wr wb, pada kesempatan kali ini kami akan membahas hukum tajwid pada surat asy syura ayat 38, surat asy syura ini adalah surat ke 42 dalam al qurandan termasuk kepada golongan surat makkiyyah, surat asy syura ini terdapat 38 53 ayat, surat asyura ini terletak pada juz ke 25, yang ingin mencocokan ayatnya silahkan cari dengan informasi yang telah kami sebutkan, nah berikut ini adalah surat asy syura ayat 38 lengkap dengan penjelasannya. SURAT ASY SYURA AYAT 38 Hukum tajwid surat asy syura ayat 38 ARTINYA DAN BAGI ORANG-ORANG YANG MENERIMA MEMATUHI SERUAN TUHAN DAN MELAKSANAKAN SHALAT, SEDANG UIRUSAN MEREKA DIPUTUSKAN DENGAN MUSYAWARAH ANTARA MEREKA; DAN MEREKA MENGINFAKKAN SEBAGIAN REZEKI YANG KAMI BERIKAN KEPADA MEREKA, HUKUM TAJWIDNYA 1. Alif lam syamsiyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf lam huruf syamsiyyah, cara bacanya huruf lam di masukan ke huruf lam huruf syamsiyyah. 2. Mad thabi'i mad asli Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 3. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 4. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 5. Tafhim Yaitu huruf ra barisnya fatah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal. safawy Yaitu mim mati bertemu dengan huruf wau huruf idzhar safawy yaitu huruf wau atau fa, cara membacanya mim mati dibaca jelas serta bibir harus rapat. 7. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 8. Alif lam syamsiyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf shad huruf syamsiyyah, cara bacanya huruf lam di masukan ke huruf shad huruf syamsiyyah. 9. Mad thabi'i mad asli Yaitu lam bertemu dengan alif kemudian alifnya dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 10. Al-washlu aula Singkatan dari al washlu aula, lebih baik washol daripada waqaf lebih baik lanjut daripada berhenti. 11. Dibaca idzhar Idzhar didalam hukum mim mati Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ra, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 12. Tafhim Yaitu huruf ra barisnya dhammah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal. 13. Dibaca idzhar Idzhar didalam hukum mim mati Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf syin, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 14. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 15. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf ra bertemu dengan alif kemudian alifnya dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 16. Idzhar safawy Yaitu mim mati bertemu dengan huruf wau huruf idzhar safawy yaitu huruf wau atau fa, cara membacanya mim mati dibaca jelas serta bibir harus rapat. 17. Al-washlu aula Singkatan dari al washlu aula, lebih baik washol daripada waqaf lebih baik lanjut daripada berhenti. 18. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad Yaitu mim bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung. 19. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 20. Tafhim Yaitu huruf ra barisnya fatah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal. 21. Qalqalah sugra Yaitu huruf qof barisnya mati sukun. 22. Mad thabi'i mad asli Yaitu nun bertemu dengan alif kemudian alifnya dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 23. Dibaca idzhar Idzhar didalam hukum mim mati Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ya, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 24. Ikhfa ausat Yaitu huruf nun mati bertemu dengan huruf fa, cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf "M". 25. Mad arid lisukun / aridisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. Nah teman-teman itulah hukum tajwid pada surat asy syura ayat 38 yang dapat kami jelaskan pada pertemuan kali ini, semoga artikel ini bermanfaat buat semuanya ya, jangan lupa baca juga hukum tajwid pada ayat yang lainnya, untuk pertemuan kali ini kami cukupkan sampai disini, akhir kata kmi ucapkan wasalam.

hukum bacaan surat asy syura ayat 38